archives

Info Kuliner

This category contains 4 posts

Bir Pletok, Minuman Sehat Khas Betawi

Bir Pletok yang telah dikemas dalam botol. foto adji K

TheJakartaReview-Bir Pletok merupakan minuman asli Betawi. Walaupun menyandang nama bir, minuman ini tidak membuat mabuk. Pasalnya, minuman ini bukanlah minuman keras yang mengandung alkohol.

Bagi banyak kalangan yang telah mencobanya, minuman ini justru dianjurkan untuk diminum karena bagus untuk kesehatan.

Bir Pletok terbuat dari rempah-rempah, terutama jahe, yang hanya terdapat di perkampungan Betawi.

Bir ini bisa dijadikan sebagai minuman ringan pelepas dahaga yang sangat enak diminum dalam kondisi hangat dan dingin.

Sejarah Nama Bir Pletok

Konon, nama bir pletok muncul dari kaum Betawi gedongan yang kerap bergaul dengan orang Belanda.

Seperti layaknya bir, ketika minuman ini dikocok dan dituang ke dalam gelas, muncul busa dibagian atasnya.

Namun, bagi sebagian masyarakat Betawi, nama pletok itu berasal dari bunyi es batu yang beradu dengan tungku yang dikocok.

Belakangan nama bir pletok menjadi sangat populer di kalangan masyarakat Betawi.

Bir pletok yang asli diracik dari rempah-rempah. Rasa yang paling dominan adalah jahe. Sisanya kapulaga, serai, kayu manis, kayu secang, dan gula.

Bagi yang sudah mencobanya, minuman ini bisa menghilangkan masuk angin?

Biasanya, bir pletok ini sering disajikan bersama dengan kue-kue khas Betawi, seperti kue ape, talam, ketan bakar, dan lainnya.

Segelas Bir Pletok siap untuk diminum.

Bagi sebagian orang, Bir Pletok termasuk minuman yang sulit ditemui. Biasanya hanya pada acara-acara tertentu, misalnya acara perkawinan adat orang Betawi. Tim TheJakartaReview menemukan minuman ini dibeberapa festival bernuansa betawi, salah satunya di festival yang berlangsung di Hutan Kota Srengseng Jakarta Barat atau disetiap perhelatan Pekan Raya Jakarta (PRJ), yang digelar saat perayaan HUT Jakarta dikawasan Kemayoran, Jakarta Pusat.

Namun ada beberapa tempat yang menjual Bir Pletok yang sudah dikemas, salah satunya dapat di jumpai tokopedia.

Nah, bagi yang ingin mencoba membuat Bir Pletok. Redaksi TheJakartaReview menyajikan cara membuat bir ini.

Untuk mendapatkan bir pletok yang enak rasanya, kuncinya adalah tidak membakar jahe.

Bahan:
650 ml air
80 gram jahe
70 gram gula pasir
1 batang serai, memarkan
1 ruas kayu secang

Cara membuat:
1. Iris rempah-rempah, masukkan ke dalam panci berisi air, rebus hingga air mendidih.
2. Dinginkan dan hidangkan.
(RD 007/berbagai sumber)

10 Restoran Paling Romantis di Jakarta

TheJakartaReview Mungkin di antara Sobat Jakarta ada yang sedang bingung mencari restoran untuk makan malam romantis Anda bersama pasangan di hari valentine. Tidak usah jauh-jauh hingga ke luar kota. Di dalam kota Jakarta pun banyak sekali alternatif restoran yang menawarkan nuansa romantis, mau yang murah hingga mahal tersedia di sini.

Beberapa restoran berikut ini mungkin bisa menjadi rekomendasi untuk Anda. Dengan view yang romantis dan makanan yang menggugah selera untuk makan malam istimewa anda bersama orang terkasih.

1. Segarra
Tidak ada salahnya untuk menyisakan sedikit waktu untuk mengunjungi sebuah restaurant dengan pemandangan yang indah dan cukup romantis karena berada dekat dengan pantai.Segarra memiliki dua pilihan tempat untuk duduk jika ingin menikmati angin pantai serta mendengar suara deburan ombak silahkan pilih untuk duduk di luar, namun jika ingin tempat yang lebih tenang Segarra pun memiliki tempat duduk yang berada di dalam ruangan.

Dalam urusan menu, Segarra memiliki banyak variasi menu main course, minuman dan desert yang lezat dan dibuat dari bahan-bahan berkualitas. Harga yang mereka berikan untuk setiap menunya cukup terjangkau dengan kisaran Rp 30.000- Rp 280.000,-

2. Café Batavia
Atmosfir jaman kolonial, begitu terasa kental di dalam bangunan peninggalan jaman Belanda yang berlokasi di Jl. Pintu Besar Utara No 14, Taman Fatahillah Stasiun Kota ini. Sentuhan alunan musik jazz dengan desain interior yang hampir seluruhnya terbuat dari kayu tua, serta menjadi dipenuhi dengan foto-foto masa lampau, akan membuat Anda serasa seorang noni Belanda. Pilihan menunya pun bervariasi dari menu oriental, western hingga Indonesian food. Dessert paling spesial yang bisa dipesan adalah batavia trilogy, segelas besar es krim yang terdiri dari berbagai campuran buah yang kenikmatannya akan membuat lidah Anda menari. Harga paling murah Rp 30.000 untuk segelas minuman.

3.Rosso Shangrilla
Dalam nuansa tema “Roses Are Red”, Italian Chef Oriana Tirabassi akan menyajikan sajian Valentine istimewa berupa set menu dinner yang dimulai dengan oyster, olive ascolana and champagne, serta seared duck with apricot glaze and seared foie gras with raspberry dressing sebagai pembuka, dilanjutkan bisque of scampi soup, black rice risotto, halibut with serrano ham, lobster medallion and wagyu beef fillet mignon hingga mini cone gelato wrapped in chocolates sebagai penutup.Set menu makan malam Valentine nan romantis ini tersedia di Rosso seharga Rp988 ribu per orang.

4. Social House (SoHo)
Makan malam romantis sambil menikmati pemandangan kota Jakarta di malam hari dari balik kaca menjadi sajian utama Social House. Social House (SoHo) ini merupakan area gabungan dari lounge dengan sofa, rocking chair, restaurant dan wine shop yang berlokasi di Grand Indonesia, East Mall, 1st Fl Jalan M.H. Thamrin No 1.

Menu yang disuguhkan antara lain Pizza & Pasta, Sushi, Eastern & Western. Harga berkisar dari range Rp 35.000 – 180.000.

5. La Tour d Ebeya
Kalau anda ingin menjajal makan malam romantis nan mewah ala Eropa mungkin La Tour d Ebeya adalah tempatnya. Bersantap ala fine-dining di sebuah restoran dengan dekorasi interior bergaya classy Eropa yang mewah serta pemandangan indah kota Jakarta dari balik jendela kaca. Restoran ini terletak di FX Lifestyle lantai 3. Harga yang ditawarkan berkisar dari Rp 35.000 hingga Rp 1.350.000.

6. Poste
Mencicipi Honey Pannacotta bersama pasangan di resto bernuansa feminine dan casual mungkin dapat menjadi salah satu rencana romantis di hari valentine Anda. Menu makan yang tersaji di resto ini merupakan percampuran antara masakan Asia dan Eropa. Harga untuk makanan dan minuman lengkap seporsi kurang lebih Rp 200.000.

7. Ti Amo
Resto yang berada di lantai 5 Mal Pacific Place, Kawasan Bisnis Sudirman, Jakarta Selatan ini menciptakan atmosfer ruangan dengan rumah desa Italia. Dinding kafe berhias lukisan pemandangan alam yang terpasang dengan rapi. Piring-piring dari porselen merah pun menambah manis tampilan dinding Ti Amo. Beragam menu khas Italia siap memanjakan lidah Anda. Pizza dan spaghetti menjadi menu andalan dari resto ini. Harga perporsi berkisar dari Rp 15.000 – Rp 65.000

8. D’Nanta Bistro
Suasana yang nyaman dan romantis membuat dinner di restoran berbalut dinding kaca transparan dan berkesan mewah di kawasan Panglima Polim terbilang istimewa. Selain menawarkan menu lokal seperti Sop Iga Bakar, Sop Buntut, dan Bebek Bakar, restoran ini juga menawarkan beberapa menu Western seperti salad, steak, pasta Italia, dan menu oriental Sapo serta Teriyaki. Range harga Rp 20.000 – Rp 75.000.

9. Canteen
Tempat yang romantis tidak harus selalu terkesan elegan. The Canteen merupakan salah satu resto kasual yang menghadirkan sensasi feels like home. Sofa empuk bak rumahan atau meja makan ala kantin merupakan pilihan yang tepat bagi Anda dan pasangan yang menyukai keromantisan dalam kesederhanaan. Harga seporsi makanan mulai dari Rp 100.000.

10. Ragusa
Bagi anda yang menjajal romantisme ala tahun 1930-an sambil menikmati semangkuk es krim Italia, Ragusa lah tempatnya. Menu yang patut di coba adalah spaghetti ice cream. Ragusa terletak di Jalan Veteran 1 no. 10, Jakarta Pusat. Harga semangkuk es krim paling mahal Cuma Rp 27.000. Kalau anda lapar, anda juga bisa mencicipi otak-otak, sate ayam dan asinan yang dijual di luar.

Sumber: http://jakartakita.com/2012/02/11/10-restoran-paling-romantis-di-jakarta/

Kerak Telor Masakan Khas Betawi

TheJakartaReview Pekan Raya Jakarta selalu ditandai dengan munculnya panganan khas betawi bernama kerak telor. Berderet-deret penjual kerak telor didalam maupun diluar arena PRJ. Mereka berdandan ala si Pitung atau mempergunakan pakaian khas betawi seperti celana komprang, baju koko terbuka, kaos dalam putih dengan ikat pinggang mirip stagen berwarna hijau, tak ketinggalan kopiah.

Makanan yang mungkin namanya diambil dari rupanya yang sedikit gosong ini konon sudah ada ketika Jakarta masih bernama Batavia. Waktu itu di Batavia masih banyak ditumbuhi pohon kelapa yang sebagian dimanfaatkan oleh penduduk untuk berbagai macam keperluan. Salah satu diantaranya adalah dengan memarut daging buahnya lalu mencampurnya dengan ketan, telur ayam dan beberapa bumbu masakan kemudian dimasak sedemikian rupa sehingga panganan itu yang disebut kerak telor.

Sebenarnya kerak telor itu sendiri terbagi menjadi dua jenis kerak telor, yaitu kerak telor bebek dan kerak telor ayam. Menurut Bang Boang, pedagang kerak telor asal Citayam, sejatinya kerak telor memang memakai telor bebek. Ketika ditanya kenapa harus memakai telor bebek, dia menjelaskan selain baunya yang khas, ukuran lebih besar, juga rasanya beda yakni lebih legit dan sedap dibanding telor ayam.

Sebagai catatan, apabila dijual kerak telor biasa dibandrol dengah harga berkisar antara Rp.7.000,00 hingga Rp.15.000,00, bergantung pada jenis atau jumlah telur yang dipesan.

Menu Makan ‘Hommy’ di Warung Pak De

Suasana Malam di Warung Pak De

Malam belum terlalu gelap. Waktu pun masih menunjukkan jam tujuhan malam. Tapi warung Pak De sudah dipenuhi para pelanggannya. Ketika kami datang ada dua meja yang agak panjang berjejer sudah banyak yang menempatinya sambil dengan lahap menyantap makanannya. Tapi disisi pojok masih tersisa bangku kosong. Cukup kiranya untuk empat orang. Sepertinya telah disiapkan untuk kami yang kebetulan datang berempat.

“Silahkan duduk de. Silahkan mau makan apa?” sapa Pak De terasa sangat akrab buat kami. Memang suasana kekeluargaan yang pertama kali terasa ketika berada disana. Sapaan dan pelayanan yang diberikan tampak terlihat di warung ini. Sendau gurau dan obrolan dari pelanggan yang berada didekat kami tampak mendominasi.

Warung Pak De, begitulah nama yang dikenali untuk para pelanggan yang hadir disini, pertama kali berdiri bulan September 1979. Dimulai dari warung kecil yang sederhana dengan dua buah meja kecil, berkembang hingga memiliki pelanggan yang cukup banyak. Hampir tiap malam warung ini tidak pernah sepi dari pelanggan yang datang. Dari yang memang niat untuk makan malam sampai yang cuma ingin sekedar kongkow-kongkow sambil ngobrol dengan teman-teman sejawat.

Warung yang lokasinya persis bersebelahan dengan Mabua Harley Davidson di Jl. Iskandarsyah ini, sebenarnya menyediakan menu-menu   yang biasa kita temui di hidangan sehari-hari di rumah. Namun karena ‘racikan’ yang sangat enak dan ragam masakan yang cukup banyak membuat selera makan kita tinggi.

Bayangkan saja bila kita makan dengan lauk sayur lodeh, kemudian ditambah pete udang, satu buah ketimun dan lalapan, plus dengan sambal khasnya.. hhhmmm…. yummi…, sudah membuat kita gak mampu menahan selera makan kita. Belum lagi ditemani dengan segelas air teh tawar hangatnya… mantab bukan. Benar-benar terasa ‘hommy’.

Penasaran mau mencobanya? silahkan saja kunjungi warung Pak De pada saat jam enam sore hingga dini hari. Selamat mencoba []. (FSA).

Selter Kunjungan

  • 31.560 hits

Jali-Jali